Bibit tanaman Mangga Alpukat yang:
Sudah berakar
Hasil dari okulasi
Tinggi kurang lebih 40-60cm
Dikirim dengan media tanam secukupnya
Bonus polybag untuk pindah tanam
Mangga Alpukat yang Anda dapatkan memiliki sifat sebagai berikut:
Dapat tumbuh di semua dataran, dari dataran rendah dengan cuaca panas sampai tinggi dengan cuaca sejuk
Butuh sinar matahari sepanjang hari
Dapat ditanam di pot diameter minimal 60 cm apabila ingin dijadikan tanaman buah dalam pot (tabulampot)
Dapat berbuah 2-3 tahun sejak bibit ditanam
Media tanam berupa tanah dan humus
Penyiraman dilakukan 1x sehari
Pemupukan dengan NPK Daun 1x sebulan
Tinggi tanaman ketika dewasa nantinya sekitar 5 meter, tapi bisa dibuat lebih pendek dengan pemangkasan rutin
Berikut kondisi produk lain yang perlu kami sampaikan:
Untuk mengurangi stres pada tanaman, sebagian daun, bunga, cabang dan ranting kami pangkas pada saat dikirim.
Mangga alpukat atau mangga gadung 21 adalah varietas mangga unggul yang berasal dari kecamatan Rembang, Pasuruan, Jawa Barat. Varietas mangga ini tergolong baru yang didaftarkan di Kementrian Pertanian pada tanggal 8 Desember 2016.
Penamaan mangga alpukat oleh massa pun bukan tanpa sebab, hal ini berhubungan dengan cara memakan mangga gadung 21 yang cukup praktis dan hampir sama seperti cara makan buah alpukat. Kita hanya perlu membelah buahnya menjadi dua menggunakan pisau, memutar buah untuk memisahkan kedua bagian, kemudian daging buah dapat langsung disantap menggunakan sendok.
Sebelumnya, banyak orang yang menyamakan mangga alpukat dengan mangga arumanis 123. Hal ini karena penampakan fisik luar keduanya terlihat sama. Tetapi sebenarnya, kedua jenis mangga tersebut memiliki banyak perbedaan, bahkan dalam struktur genetikanya. Mangga alpukat memiliki ukuran buah yang lebih besar dan bagian pangkal buah lebih bulat.
Apabila kita memiliki kesempatan untuk langsung mencicipi daging buahnya, kedua jenis mangga tersebut juga memiliki cita rasa yang berbeda, hal ini karena kadar pati yang terkandung dalam buah mangga alpukat juga lebih tinggi. Selain cita rasanya, tekstur mangga alpukat juga lebih halus karena hanya memiliki sedikit serat yang mengganggu kenyamanan saat makan. Mungkin kelebihan inilah yang membuat mangga alpukat dibanderol lebih mahal dibanding jenis mangga lainnya.
Dan yang paling penting, jika dilihat bagaimana hubungan kekerabatan kedua jenis mangga tersebut dalam diagram dendogram, jaraknya pun juga cukup jauh. Hal ini memperjelas bahwa mangga aplukat merupakan varietas yang berbeda dengan mangga arumanis 123.
Buah mangga alpukat memiliki bentuk yang sama dengan mangga arumanis 123, yaitu berbentuk jorong. Berat mangga alpukat umumnya berkisar antara 350-650 gram, dengan panjang buah antara 11,46-14,68 cm dan lebar buah 7,64-9,63 cm. Daging buah mangga alpukat cukup tebal, yaitu sekitar 2,20-2,41 cm.
Apabila sudah masak, kulit buah mangga alpukat berwarna hijau, sedangkan daging buahnya berwarna kuning sampai orange. Proporsi antara buah dan biji cukup menguntungkan karena daging buahnya terbilang lebih banyak, yaitu sekitar 73,65- 77,86%. Baik mangga alpukat maupun mangga aromanis 123 memiliki rasa yang manis, walaupun aroma keduanya berbeda. Mangga alpukat memiliki aroma yang lebih lemah dibandingkan mangga aromanis 123.
Untuk mendapatkan serat yang halus agar dapat disantap dengan hanya dibelah dan diputar, mangga ini tidak bisa diambil saat usia muda dan kemudian diawetkan, tetapi harus langsung dipetik dari pohonnya pada usia tua atau benar-benar matang.
Kandungan Mangga Alpukat
Selain beberapa karakeristik tersebut, dilihat dari kandungan buahnya, buah mangga alpukat juga memiliki beberapa perbedaan mendasar dengan jenis mangga lainnya, yaitu mangga alpukat memiliki tekstur yang lebih padat karena kadar airnya lebih sedikit, yaitu 75-77%, dan kuantitas serat yang lebih rendah. Total asam dalam setiap buahnya yaitu sekitar 0,06-0,21%. Mangga alpukat juga memiliki kandungan vitamin C yang cukup tinggi, yaitu 11,08-15,24 mg per 100 gram.
Tanaman mangga alpukat umumnya akan mencapai pertumbuhan optimal pada dataran rendah hingga ketinggian 500 meter di atas permukaan laut. Iklim kering lebih cocok untuk tumbuhan ini karena iklim basah hanya akan merangsang bunganya untuk berguguran. Selain itu, tanaman mangga alpukat juga akan lebih rentang terhadap hama di daerah yang beriklim basah.Supaya lebih cepat berbuah, sebaiknya untuk menyediakan tanah yang mengandung banyak humus untuk tanaman ini. Apabila perawatan dilakukan dengan tepat, pohon mangga alpukat akan mulai berproduksi pada usia 5 sampai 6 tahun dengan hasil 200-300 kg sekali panen.